Wednesday, 2 January 2008

Toksisitas Mineral

Oleh Yuni Primandini, S.Pt

Mineral sangat dibutuhkan ternak dalam jumlah kecil (mikro), sehingga apabila asupan mineral pada ternak melebihi dosisnya, maka akan mengakibatkan toksin, berikut dijelaskan secara ringkas beberapa pengaruh yang disebabkan toksin mineral, diantaranya:

  • Natrium (Na)

Peningkatan konsumsi air pada keadaan tingkat garam yang meningkat

Kotoran banyak mengandung air

Pertumbuhan menurun

Kehilangan nafsu makan

Pertumbuhan bulu berkurang, sayap diregangkan

Pengeluaran cairan dari paruh, tembolok penuh cairan

Oedema, dehidratasi

Beberapa terjadi kematian

  • Magnesium (Mg)

Pertumbuhan makin terhambat

Magnesium dengan tingkat 1,2% dalam ransum menurunkan produksi telur

Tebal kulit telur berkurang

Ayam petelur yang mendapat ransum lebih dari 0,7% magnesium mengakibatkan kotoran basah

Susunan saraf pusat terdeplesi yang menyebabkan gangguan pernapasan dan jantung

  • Molybdenum (Mo)

Gejala klinis tentang keracunan Mo antara lain:

Diare, anoreksia, anemia, ataksia dan kelainan bentuk tulang

Penurunan bobot badan

Perubahan warna bulu


  • Tembaga (Cu)

Meningkatkan kadar Cu dalam hati

Menyebabkan hemolytic pada hewan yang bersangkutan menyebabkan kematian

Hypercupremia dapat menyebabkan hewan anemia, distrofi urat daging, tingkat pertumbuhan menurun dan gangguan reproduksi. Dalam keadaan keracunan yang akut, hewan bisa memperlihatkan gejala nausea, muntah, salvias, sakit di daerah abdomen, adanya konvulsi, paralysis dan collapse.

  • Kalium (K)

Mengganggu kontraksi urat daging

Mengganggu penyerapan dan retensi Mg yang dapat menyebabkan problema grass tetany

Penurunan konsumsi pakan

Gangguan syaraf

Kekejangan dan paralysis

  • Seng (Zn)

Pertumbuhan bulu tidak normal

Pernafasan tidak normal

Kehilangan nafsu makan

Keratosis pada kulit

  • Besi (Fe)

Keracunan Fe dapat meningkatkan kadar Cu dan P dalam plasma, tidak ada pengaruhnya terhadap haemoglobin tetapi konsentrasi Fe dalam hati, limpa, ginjal dan jantung meningkat, sedangkan kadar Cu dan Zn dalam hati akan menurun.

Terjadi diare, hipotermi, dan asidosis.

  • Cadmium (Cd)

Keracunan terjadi karena akumulasi selama bertahun-tahun dalam tubuh terutama dalam ginjal dan hati, tubuh tidak mempunyai mekanisme homeostatis terhadap Cd.

Kadmium menghambat kerja enzim sulfhydril yang penting untuk metabolisme selular

  • Selenium (Se)

Gejala keracunan Se antara lain:

Nafsu makan tidak ada, bulu ekor rontok, kuku lepas.

Gangguan pernapasan, kelaparan dan haus

Dikenal ada 2 tipe keracunan Se yaitu:

  1. Akut (Blind staggers)

  2. Kronis (Alkali staggers)

Variasi gejala keracunan tergantung pada bentuk kimia dari selenium yang termakan, lama dan kontinuitas berlangsungnya, serta sifat ransum.

  • Cobalt (Co)

Keracunan Co dapat mengakibatkan :

Gejala nafsu makan turun

Penurunan bobot badan

Anemia parah

Pemberian 5 mg menyebabkan kematian dari beberapa hewan yang diamati, pemeriksaan patologis memperlihatkan degenerasi hati, kogesti hati dan perdarahan di usus kecil.

Pencegahan Penyakit pada Broiler

  1. Biosecurity


Merupakan suatu sistem pengendalian terhadap keamanan integral dari suatu penyakit pada lokasi peternakan. Sistem ini mutlak dijalankan supaya terhindar dari penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada unggas.

Titik poin dari biosecurity ini adalah dengan melakukan isolasi farm, karena beberapa penyakit (ND, IB) dapat dengan mudah ditularkan melalui udara, penyakit lain (Mg) pada umumnya ditularkan melalui kontak langsung. Selain itu manajemen biosecurity juga menitikberatkan pada tata letak kandang seperti: letak ruang ganti, letak kandang ayam dan letak ruangan kantor.


  1. Cleaning dan deinfeksi

Cleaning dan desinfeksi perlu dilakukan untuk memotong siklus penyakit yang mungkin muncul, karena beberapa penyakit seperti ND dapat bertahan 2-4 minggu dilingkungan, IBD bertahan berbulan-bulan dan oocyt penyebab dari koksi bertahan lebih dari 18 bulan

Adapun yang harus diperhatikan dalam cleaning adalah:

  • Spray insektisida

  • Bersihkan semua kotoran

  • Semua bagian kandang dibersihkan tanpa kecuali

  • Penggunaan detergen akan mempermudah cleaning

  • Semua peralatan kandang juga harus dibersihkan

  • Bersihkan dimulai dari bagian paling atas ke bawah/lantai

  • Bersihkan dimulai dari bagian dalam ke bagian luar

  • Gunakan pompa bertekanan tinggi

  • Atap, dinding, tirai dan semuanya yang ada dikandang harus bersih


Desinfeksi:

  • Dilakukan paling tidak dua kali. Yaitu setelah cleaning dan dua/tiga hari sebelum DOC datang

  • Pilih jenis desinfektan yang akan digunakan berdasarkan kebutuhan


Desinfektan:

  • Jenisnya meliputi Chlorine compound, aldehyde compound, phenol, iodine, ammonium compound, caustic soda (NaOH)

  • Faktor yang perlu diperhatikan adalah: kualitas air yang akan digunakan mencampur desinfektan dan konsentrasi serta aplikasi penggunaannya.


  1. Vaksinasi

Hal penting yang harus diperhatikan adalah:

  • Jenis vaksin yang digunakan

  • Teknik vaksinasi

  • Kualitas vaksin


Pada waktu pelaksanaan vaksin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

Vaksinasi ND

  • Metode yang dapat digunakan spray, tetes mata dan cekok

  • Teknik pelaksanaan

  • Lakukan juga culling ketika vaksinasi dilaksanakan

Vaksinasi IBD

  • Metode yang dapat digunakan cekok dan air minum

  • Jika metode vaksinasi yang digunakan adalah melalui air minum, maka yang perlu diperhatikan adalah kualitas air, jumlah air yang digunakan (20-30 l/1000 ekor ayam), vaksinasi dapat selesai dalam 1-2 jam, tambahkan skim milk 2-4 gram/l air minum.

  • Umur dilaksanakan vaksinasi menjadi satu titik point penting untuk diperhatikan

  • Lakukan pemilihan type vaksin yang akan diberikan.


4. Pengobatan

Pada dasarnya pengobatan dilakukan sebagai upaya antisipasi atau mencegah penularan penyakit dari ayam yang terkena, akan tetapi dapat pula memberikan obat sebagai bentuk pencegahan bagi ayam yang sehat supaya terhindar dari penyakit.

Pemberian medikasi sebagai upaya pencegahan dapat dilakukan jika:

  • benar-benar diperlukan

  • berikan Umur 1-3 hari setelah ayam datang

  • berikan selama 3-5 hari sesudah vaksinasi

  • beriikan selama 3-5 hari sesudah dilakukan penggantian pakan.


*Erik Sholahuddin, S.Pt