Saturday, 29 December 2007

MANAJEMEN RECORDING

Salah satu faktor penunjang kesuksesan usaha peternakan sapi perah adalah sistem pencatatan (recording) yang baik. Pembuatan catatan dalam suatu usaha peternakan sangat perlu dilakukan, demi pengelolaan yang baik. Bagi seorang peternak, pencatatan merupakan sesuatu yang membebani karena terlihat rumit, ketika banyak hal yang perlu dibuat catatan. Sebenarnya catatan dapat dibuat secara sederhana namun tetap meliputi hal-hal yang bersifat penting. Secara umum catatan dibuat dalam sebuah buku besar, lembaran-lembaran yang dibukukan atau dibuat file.

Dengan adanya catatan tentang sapi maka dapat diketahui :

  • Silsilah (pedigree)

  • Daya produksi

  • Daya reproduksi

Sapi yang memiliki catatan dapat diketahui apakah ternak tersebut :

  • Dapat dipelihara secara ekonomis

  • Dapat dijadikan bibit

  • Dapat beranak setiap tahun

  • Menerima ransum sesuai dengan produksinya

Jenis recording :

  1. A record of birth (kelahiran)

  2. A record of breeding (pembibitan)

  3. A record of health (kesehatan)

  4. Production records (produksi susu)

  5. Feed records (pakan)

  6. A record of deaths and sales of animal (kematian dan penjualan)

Birth Records

Catatan kelahiran meliputi :

      1. Nama perusahaan

      2. Gambar anak sapi dari sebelah kiri dan kanan

      3. Nama

      4. Nomor telinga

      5. Bangsa

      6. Jenis kelamin, nama bapak dan induknya serta nomor telinganya

      7. Keterangan lain, misalnya kembar, abnormalitas dan lain-lain.

Catatan kelahiran segera dibuat pada saat pedet lahir, dengan pencatatan yang tepat mengenai kelahiran pedet tersebut maka silsilahnya dapat diketahui dengan cepat. Pencatatan sebaiknya dilakukan dalam sebuah buku besar dan tahan lama (tahunan), karena dapat memuat catatan kelahiran lebih banyak dan mempermudah dalam mencari data bila diperlukan. Contoh catatan kelahiran dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


No. Sapi

Induk

Pedet

Pejantan

Jenis Kelamin

No. Pedet

Bibit

Keterangan

4442

9.10

9.10

119

Betina

5290-X

N

Baik

4885

9.13

9.13

LMY

Jantan

5291

A

Baik

4946

9.9

9.13

EBS.38

Jantan

5292

B.S.

Baik

4310

9.26

9.25

4766

Betina

5293

Y

Baik

4822

10.2

9.25

LMY

Betina

5294

A

Baik

4757

9.26

9.29

119

Betina

5295-X

N

Baik

4371

10.11

10.6

4766

Jantan

5296

Y

Cacat-mati

4961

10.6

10.8

J.B.

Jantan

5297

J

Mati

Tabel 1. Catatan kelahiran yang digunakan Dairy Farm Universitas IOWA, Amerika, 1966



Breeding Records

Recording bisa dibuat dalam berbagai macam, tetapi sebaiknya catatan dibuat dalam bentuk loose-leaf yang tahan lama, karena catatan dibuat mulai ternak itu ada sehingga dapat memakan waktu tahunan. Keuntungan pemakaian loose-leaf yaitu dapat dipindah ke arsip atau pencatatan lain seperti catatan penjualan dan kematian dan buku catatan tidak terlalu tebal. Pada setiap halaman juga harus dicantumkan indeks yang menunjukkan nomor ternak. Breeding record ini akan lebih mudah dibuat jika pada ternak terdapat ear tag.

*Yuni Primandini, S.Pt (dari beberapa sumber)

1. Mahasiswa Pasca Sarjana Program Magister Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang

2. Alumnus Program Studi S-1 Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang tahun 2006

No comments: