Kolik Konstipasi (Impaksio Kolon)
Kolik konstipasi merupakan kolik yang ditandai dengan rasa sakit perut dengan derajat sedang, anoreksia, depresi serta adanya konstipasi.
Penyebab:
Kualitas pakan yang terlalu banyak mengandung serat kasar dapat menyebabkan pasasi ingesta menjadi lambat dan ingesta mungkin tertimbun pada suatu tempat dalam kolon. Kurangnya air menyebabkan konstipasi.
Kuda mengalami kepayahan karena pengangkutan atau operasi, pada akhirnya akan diikuti konstipasi.
Gejala-gejala:
Kuda nampak lesu, nafsu makan menurun hilang sama sekali. Nafsu minum biasanya masih ada.
Hewan masih sanggup berkeringat, serta masih berusaha untuk membebaskan feses didalam ususnya.
Jumlah kemih secara semu berkurang
Sering berak sehingga merangsang untuk mengeluarkan kemih dalam jumlah sedikit.
Gangguan peredaran darah yang diderita tercermin dari hiperemi dan vasa injeksi dari konjungtiva
Pada anak kuda umur 1-2 hari yang mengalami kolik tampak lesu dan feses tidak terlihat sama sekali.
Pencegahan:
Minyak mineral (parafin cair) 2 liter untuk memudahkan pasasi feses pada kuda dewasa
Khloralhidrat 15-30 gram dicampur dengan 1 liter air untuk melonggarkan gencetan ingesta
Apabila konstipasi tidak berat, pemberian purgansia ringan misalnya istizin, aloe dengan dosis terkontrol
Pada anak kuda diberikan gliserin 25-30 ml, minyak mineral 25-40 ml atau coloxyl yang diberikan melalui rektum.
Kolik Spasmodik (Enteralgia kataralis)
Kolik spasmodik adalah kolik akut, disertai dengan rasa mulas yang biasanya berlangsung tidak lama, akan tetapi terjadi secara berulang kali.
Penyebab:
Pakan yang kasar mengakibatkan selaput lendir usus terangsang terus-menerus hingga terjadi radang traumatic yang cukup untuk merangsang syaraf parasimpatis hingga otot-otot berkontraksi lebih kuat.
Pada waktu dikerjakan atau dalam pengangkutan mungkin terjadi gangguan peredaran pakan dalam usus, hingga merangsang otot berkontraksi lebih hebat
Makanan yang liat seperti dedak ketan akan tinggal lebih lama di suatu tempat dalam usus dan reaksinya usus berkontraksi lebih kuat
Gejala-gejala:
Kolik terjadi secara tiba-tiba, dengan diawali ketidaktenangan (mis: memukul-mukulkan kaki pada lantai)
Kuda lebih sering meringkik, berulang kali menguap dan nampak lebih peka terhadap perubahan sekitar
Nafsu makan hilang, tetapi nafsu minum masih ada
Gejala dehidrasi, hiperemi pada selaput lender mata serta diare
Pencegahan:
Pemberian spasmolitika mis. Atropine sulfat dengan dosis 15-100 mg disuntikkan secara subkutan atau intramuskuler
Obat analgesika dan spasmolitika lainnya seperti pethidine, promazine, aspirin dan sodium salisilat
Luka diberika antiseptika dan antitetanus
Penjagaan status cairan tubuh
Kolik Timpani (Flatulent colic)
Kolik timpani adalah kolik yang disertai dengan timbunan gas yang berlebihan di dalam kolon dan sekum.
Penyebab :
Adanya distensi kolon atau sekum sehingga menyebabkan juga gangguan sirkulasi dan respirasi.
Gejala-gejala:
Distensi abdomen akan terlihatdari luar, baik disebelah kanan maupun kiri yang pada perkusi akan menghasilkan suara resonansi timpanik
kuda menjadi gelisah memukul-mukul lantai kandang, berjalan tanpa tujuan dan berguling-guling
Keluar keringat yang berlebihan
Hilangnya nafsu makan dan minum
Pencegahan:
Trokarisasi, dengan trokar atau jarum injeksi besar, dilakukan pada bagian perut yang mengalami tingkat distensi paling besar.
obat-obat antizymotik antara lain formalin, chloroform
Minyak atsiri dipakai di bagian luar atau diminumkan. Pemberian bahan yang sangat merangsang misalnya cabe.
Kolik Lambung (Distensi lambung)
Kolik lambung merupakan kolik yang biasanya berlangsung akut, yang terjadi sebagai akibat meningkatnya volume lambung yang berlebihan.
Penyebab:
Timbunan ingesta di dalam lambung, baik karena kualitas atau macamnya bahan pakan, akan merangsang bertambahnya sekresi air liur dan kelenjar lambung
Pengambilan bahan pakan biji-bijian yang berlebihan, dapat mengakibatkan acidosis. Acidosis yang sangat akan menyebabkan laminitis (founder)
Gejala-gejala:
Pada keadaan akut proses berlangsung dengan cepat, dalam 2-3 hari, sedang pada proses yang terjadi karena obstruksi distensi lambung terjadi sedikit demi sedikit
Kuda berguling-guling, menyepak-nyepak perutnya, duduk seperti anjing, berkeringat profus.
Kurangnya nafsu makan
Feses yang dikeluarkan berjumlah sedikit dan berbentuk pasta
Dalam beberapa minggu kuda menjadi kurus
Pencegahan:
Usaha untuk mengurangi distensi dapat dilakukan dengan gastric lavage, dengan menggunakan sonde kerongkongan ukuran besar. Lambung diisi dengan 5-10 gram faali kemudian dikeluarkan dengan pompa atau dengan jalan disifon
Pemberian minyak mineral (paraffinum liquidium) yang disusul dengan obat paramsimpatomimetik.
*Yuni Primandini, S.Pt (dari beberapa sumber)
1. Mahasiswa Pasca Sarjana Program Magister Ilmu Ternak Fakultas Peternakan
Universitas Diponegoro Semarang tahun 2007
2. Alumnus Program Studi S-1 Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan
Universitas Diponegoro Semarang tahun 2006
1 comment:
Dari teks book subronto?
Post a Comment